Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, Arab Saudi harus rela melepas posisi puncaknya sebagai negara pengimpor senjata terbesar di dunia Arab. Data terbaru dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukkan bahwa Qatar kini menyalip Saudi dan menempati peringkat tertinggi sebagai pengimpor senjata terbesar di kawasan Timur Tengah.

Qatar secara aktif meningkatkan belanja militernya sejak beberapa tahun terakhir, terutama setelah mengalami ketegangan diplomatik dengan beberapa negara tetangga. Pemerintah Qatar menandatangani sejumlah kontrak besar dengan produsen senjata asal Prancis, Amerika Serikat, dan Jerman. Mereka membeli jet tempur, sistem pertahanan udara, kendaraan lapis baja, hingga kapal perang dalam jumlah besar.

Langkah ini menunjukkan bahwa Qatar tidak hanya ingin memperkuat pertahanan nasionalnya, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai pemain strategis di kawasan. Pemerintah Doha mengalokasikan anggaran pertahanan yang signifikan dan mempercepat pengiriman senjata dari mitra luar negeri. Sementara itu, Arab Saudi mulai mengurangi ketergantungan terhadap impor dan lebih fokus membangun industri pertahanan dalam negeri melalui program “Vision 2030”.

Para analis melihat pergeseran ini sebagai cerminan dinamika politik dan keamanan di kawasan Teluk. Ketika Saudi berusaha memperkuat produksi senjata domestik, Qatar daftar medusa88  justru memilih mempercepat modernisasi militer melalui pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar.

SIPRI juga mencatat bahwa meningkatnya pembelian senjata di Timur Tengah menunjukkan tingginya tingkat ketegangan geopolitik di kawasan tersebut. Negara-negara Arab terus berlomba memperkuat militernya, baik untuk kepentingan pertahanan maupun pengaruh regional.

Dengan capaian ini, Qatar berhasil mencuri perhatian dunia. Mereka menunjukkan bahwa dalam lanskap militer modern, kekuatan bukan hanya berasal dari jumlah pasukan, tetapi juga dari kecanggihan teknologi dan strategi investasi pertahanan yang tepat sasaran.