rec-dev.com

rec-dev.com – Sebuah kejadian yang melanggar hukum dan norma kemanusiaan terjadi di Mojokerto, Jawa Timur, dimana seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) telah menjadi korban pemerkosaan. Pelaku, seorang pemuda berumur 19 tahun, diketahui baru beberapa waktu menjalin kenalan dengan korban. Kejahatan ini diperparah dengan penyebaran video yang merekam tindakan tersebut oleh pelaku itu sendiri.

Kronologi Insiden Menurut Keterangan Resmi Kepolisian

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Imam Mujali, menyampaikan rangkaian peristiwa tersebut. Pada malam perayaan takbiran, 9 April, pelaku mengundang korban untuk menghabiskan waktu bersama, yang berakhir di sebuah tempat yang disebut linggan lokasi pembakaran batu bata merah dimana pemerkosaan itu terjadi. Meskipun korban memberikan perlawanan, pelaku dengan paksa melancarkan aksi kriminalnya.

Pelaku Merekam dan Menyebarkan Video Tindakan Kriminal

Lebih lanjut, pelaku yang berprofesi sebagai montir sepeda motor tersebut tidak hanya menyerang korban secara fisik, namun juga mengabadikan perbuatan tersebut dalam bentuk rekaman video yang kemudian didistribusikan. Video yang sangat pribadi dan merusak tersebut beredar dan sampai ke tangan orang tua korban beberapa hari setelah kejadian.

Kepolisian Menangani Kasus Tanpa Keterangan Motif dari Pelaku

Selama penyelidikan, pelaku menolak untuk memberikan keterangan mengenai alasan di balik tindakannya mendistribusikan konten ilegal tersebut. Situasi ini semakin memperumit proses hukum dan pemulihan psikologis korban, mengingat peredaran video tersebut di ruang publik.

Kasus pemerkosaan yang terjadi terhadap seorang siswi SMP di Mojokerto oleh seorang pemuda telah menciptakan gelombang kekhawatiran dan kemarahan publik. Kejahatan seksual yang dilakukan semakin diperparah dengan distribusi video asusila oleh pelaku. Meskipun belum terungkap motif di balik distribusi video, peristiwa ini menggarisbawahi urgensi penanganan kasus kejahatan seksual dengan lebih serius dan perlunya perlindungan lebih kuat bagi anak-anak dan remaja. Otoritas setempat sedang melaksanakan penyelidikan dan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban serta mencegah kejahatan serupa terjadi di masa yang akan datang.